Anas Tika, Sang Profesor Tikus Yang Inspiratif

Ditulis oleh pada Saturday, August 17, 2013 - 15:26 dengan 1 komentar

Di dunia ini tikus termasuk salah satu hewan yang banyak merugikan dan meresahkan manusia. Bagi para petani, tikus termasuk salah satu hama yang sangat merugikan karena sering merusak tanaman. Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang petani bernama Anas Tika. Ditangan petani lulusan SMP ini tikus-tikus tersebut justru digunakan untuk meningkatkan hasil pertanian. Berkat kerja keras dan penemuannya ini, Anas yang berasal dari Kecataman Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, kini mendapat julukan "Profesor Tikus".

Pada mulanya seperti para petani lain Anas juga sering merasa direpotkan oleh keberadaan tikus yang merusak sawahnya. Ide untuk memanfaatkan tikus untuk meningkatkan hasil pertanian didapatkan Anas saat tidak sengaja memperhatikan tanah tempat ia membuang bangkai tikus hasil perburuannya. Saat itu Anas melihat tanaman disekitar tempat pembuangan itu tumbuh dengan lebih subur jika dibandingkan dengan tanaman-tanaman disekitarnya.

Karena penasaran Anas kemudian mulai melakukan sebuah eksperimen kecil untuk mengetes temuannya ini. Ia mencoba membuang beberapa bangkai tikus dibeberapa tempat di sawah miliknya. Setelah diamati ternyata padi yang tumbuh di tempat yang diberi bangkai tikus memang tumbuh lebih subur, dari situ Anas kemudian menyimpulkan bahwa tikus bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Namun temuan Anas ini ternyata tidak bisa diterima oleh petani lain di daerahnya. Anas dianggap gila karena mengatakan tikus bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman. Ia bahkan hampir bercerai dengan istrinya karena sang istri dan anak-anak Anas juga menganggap pria ini tidak waras. Namun Anas tetap ngotot dan tidak menyerah. Ia kemudian mulai mencoba membuat kompos dari bahan dasar bangkai tikus.

Anas mulai mengumpulkan bangkai-bangkai tikus dan meletakkannya dalam sebuah wadah. Di dalam wadah tersebut bangkai tikus tersebut dicampur dengan air supaya lebih cepat membusuk. Sejak menggunakan pupuk kompos hasil kreasinya ini pada 1998, Anas berhasil membuktikan berhasil menggenjot hasil produksi padinya dari sekitar 6-7 ton perhektar menjadi 8-12 ton perhektar. Dengan hasil produksi padinya yang meningkat ditambah dengan pengurangan penggunaan pupuk dari pabrik, pendapatan bersih Anas naik menjadi sekitar 21 juta rupiah untuk tiap kali panen dengan asumsi tiap hektar sawahnya menghasilkan 8 ton.

Melihat keberhasilan Anas ini petani lain mulai mengikuti jejak Anas menggunakan pupuk tikus ini. Awalnya hanya petani di desanya saja, lama-kelamaan, orang-orang dari wilayah lain seperti Enrekang, Mamuju, Barru, Polewali, Majene, dan Soppeng pun belajar dari kelompok tani pimpinan Anas. Walau dulu sempat dikatakan gila oleh petani lain Anas tidak dendam dan bersedia membagikan ilmunya kepada petani lain. Bukan hanya sebatas cara pembuatan pupuk kompos ini, Anas juga mengajarkan kepada petani lain tentang bagaimana menggunakan pupuk ini secara tepat.

Berkat kerja keras dan temuannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Petani Teladan Tingkat Nasional kepada Anas. Ia juga mendapatkan undangan untuk mengikuti peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Presiden, Jakarta. Anas mampu membuktikan bahwa tak harus punya pendidikan yang tinggi untuk bisa sukses dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan kerja keras dan keikhlasan, ilmu yang terbatas pun mampu memberikan manfaat yang luar biasa bagi orang lain. Saat ini Anas mengaku ingin sekali mengembangkan hasil temuannya ini sehingga bisa lebih baik dan bisa mendapatkan paten atas temuannya itu. Hanya saja karena keterbatasan dana dan belum adanya pendampingan dari pihak yang berkompeten, membuat keinginan Anas ini belum bisa terwujud.
Bagikan Artikel Ini :

1 comments:

Kisah inspiratif...

Balas

Punya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon

Follow Bee Inspired Di Twitter
Like Bee Inspired Di Facebook
 
Home | Privacy Policy | Disclaimer | Contact | Feeds (Atom)
Copyright © 2013. Bee Inspired - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger