Jadi Korban Salah Tangkap, Pemuda Dapat 41 Milyar

Seorang mahasiswa di Amerika telah menjadi korban salah tangkap dari petugas DEA (Drug Enforcement Administration). Akibat kasus salah tangkap ini, mahasiswa bernama Daniel Chong ini bakal menjadi orang kaya baru setelah dinyatakan berhak menerima uang ganti rugi senilai US$ 4,1 juta atau sekitar Rp 41 milyar lebih dari pemerintah AS. Menurut Eugene Iredale, pengacara Chong, mahasiswa berusia 25 tahun ini telah mengalami psikoterapi intensif dan didiagnosis mengalami gangguan stres pasca-trauma akibat keteledoran para petugas DEA tersebut.

Cerita salah tangkap yang menimpa Chong bermula saat Ia dan beberapa temannya dari sebuah komunitas tengah mengikuti sebuah perayaan tradisional menghisap ganja. Mahasiswa teknik di UC San Diego ini kemudian pergi ke sebuah rumah yang berada di dekat kampus untuk menghisap ganja tersebut. Sayangnya tidak lama kemudian petugas DEA langsung menyerbu dan menangkap mereka semua.

Chong tidak mengetahui bahwa rumah yang mereka jadikan sebagai tempat untuk melakukan perayaan itu telah menjadi target operasi dan diintai selama berhari-hari oleh petugas DEA. Di dalam rumah tersebut, petugas DEA yang dibantu oleh  petugas dari beberapa lembaga termasuk kepolisian menemukan pil ekstasi dan obat halusinogen dalam jumlah yang besar. 

Chong dan kedelapan orang temannya kemudian dibawa ke fasilitas DEA di San Diego. Setelah menjalani interogasi Chong diberitahu bahwa dirinya akan segera dibebaskan. Namun diduga karena lupa, petugas DEA ternyata malah meninggalkan Chong dalam keadaan terborgol dalam fasilitas itu tanpa makan, minum dan toilet. Dengan cepat Chong kehilangan berat badannya, Ia bahkan bisa melepaskan borgol dari tangannya yang menjadi sangat kurus.

Untuk bertahan hidup Chong harus minum air kencing sendiri karena Ia terlalu lemah untuk berteriak minta tolong. Ketika ditemukan oleh karyawan DEA, Chong berada dalam kondisi yang mengenaskan. Ia tertutup kotorannya sendiri dan menderita dehidrasi parah. Ia kemudian harus dilarikan ke rumah sakit, nyaris gagal ginjal dan gangguan pernapasan serta perlu menghabiskan lima hari di rumah sakit. "Itu benar-benar mengerikan, benar-benar buruk," kata Chong seperti dilansir latimes (30/7).