Kita tentu menginginkan komputer atau laptop kita selalu berada pada performa yang terbaik. Seiring perkembangan hardware dan software komputer yang begitu pesat, performa dari sistem yang kita miliki akan sangat menentukan jenis software apa yang mampu kita jalankan. Tidak jarang terjadi saat kita ingin menginstal atau menjalankan sebuah software ternyata software tersebut tidak bsa di instal atau tidak bisa berjalan dengan baik karena sistem yang kita miliki kurang mendukung. Untuk mengatasi masalah ini kita bisa melakukan tweak dan overclock pada sistem kita agar performa sistem kita bisa meningkat. Tapi seberapa besarkah sebenarnya pengaruh dari tweak dan overclock pada performa sistem kita?
Sebelum kita membahas mengenai pengaruh dari tweak, overclock atau upgrade, mari kita bahas dulu pengertiannya. Tweak secara sederhana bisa diartikan sebagai upaya pengoptimalan performa komputer melalui optimasi operating sistem yang kita gunakan. Sedangkan overclock bisa diartikan sebagai upaya pengoptimalan sistem dengan cara membuat sebuah hardware berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi. Untuk memberikan gambaran akan seberapa besar dampak dari tweak dan overclock pada kinerja sistem, saya menggunakan software benchmarks untuk melihat nilai dari sistem sebelum dan sesudah test. Ada dua tipe bencmarks yang umum digunakan yaitu benchmarks yang menilai suatu sistem berdasarkan hardwarenya dan bechmarks yang menilai suatu sistem berdasarkan kemampuannya untuk menjalankan sebuah software. Disini saya menggunakan tipe benchmark yang kedua karena akan memberikan gambaran yang lebih baik pada hasil tweak yang dilakukan. Dan sebagai acuan Saya menjalankan test pada komputer Saya yang menggunakan RAM 2 Gb, prosesor 3,0 GHz dan VGA 512 GHz.
Pertama mari kita bahas tweak, untuk melakukan tweak terhadap sistem yang kita miliki, kita bisa melakukannya secara manual atau dengan menggunakan software, namun pada dasarnya kedua cara ini memiliki metode yang sama yaitu melakukan optimalisasi pada tiga jenis objek utama pada tweak yaitu pembatasan pada jumlah program yang berjalan, seting visual effect dan update driver hardware.
1. Pembatasan Jumlah Program Yang Berjalan
Pada pembatasan jumlah program yang berjalan, kita bisa melakukan optimalisasi dengan memilih program-program apa saja yang akan berjalan otomatis saat kita menghidupkan komputer ataupun dengan cara menutup background apps yang tidak diperlukan. Hal ini akan berpengaruh pada seberapa besar presentase RAM dan prosesor yang digunakan. Berdasarkan hasil benchmark, metode ini rata-rata menghasilkan peningkatan sebesar 0,5% pada nilai benchmark. Pada sistem dengan hardware berkualitas hal ini mungkin tidak terasa, namun pada sistem dengan RAM dan prosesor yang terbatas efeknya jelas akan lebih terasa.
2. Setting Visual Effect
Pada sistem operasi windows, terutama pada vista dan generasi diatasnya, visual effect adalah salah satu hal yang ditonjolkan oleh pembuatnya. Tapi sayangnya hal inin tentu saja akan berpengaruh pada performa komputer karena akan membutuhkan RAM dan prosesor yang lebih baik untuk menjalankannya. Berdasarkan hasil bencmarks, optimalisasi dengan menghilangkan visual effect menghasilkan peningkatan nilai yang sangat kecil, rata-rata dibawah 0,1%. Hal ini bisa dimaklumi karena umumnya benchmarks mengetes sistem dengan anggapan bahwa software yang dijalankan berada pada mode full screen. Dalam keadaan ini visual effect windows juga tidak akan terlihat. Namun saat kita menjalankan sebuah program pada mode windows, menghilangkan visual effect akan cukup meringankan sistem Anda, terutama pada sistem yang memiliki RAM terbatas.
3. Update Driver Hardware
Secara berkala pembuat hardware biasanya mengeluarkan versi terbaru dari driver untuk harware keluarannya. Pembaharuan ini biasanya bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja hardware serta memperbaiki permasalahan yang ada dan penyempurnakan driver versi sebelumnya. Walau pada hasil bechmark menyatakan bahwa tidak ada perubahan setelah update driver dilakukan, pada beberapa kasus update driver akan membuat anda bisa menjalankan software tertentu yang sebelumnya tidak bisa Anda jalankan. Sebagai contoh pada game Angry Birds yang meminta hardware model lawas untuk memlakukan update driver untuk memperbaharui versi OpenGL.
Sekarang kita masuk pada bagian Overclock. Sebelum Anda melakukan overclock terhadap hardware sistem Anda, ada 2 hal yang harus saya beritahukan. Pertama sebelum melakukan overclock ada baiknya Anda memahami dimana kelemahan utama dari hardware sistem Anda, apakah pada CPU, VGA atau pada jumlah RAM sistem Anda, jika permasalahan utama terletak pada RAM yang kecil, akan lebih baik jika anda melakukan upgrade dengan menambah atau mengganti dengan RAM yang lebih besar. Kedua metode ini memang mampu menghasilkan peningkatan performa yang lebih besar dari pada tweaks, namun tidak seperti tweaks yang cenderung lebih aman untuk dilakukan, overclock merupakan sebuah metode yang cukup berbahaya, karenanya saya menyarankan jika Anda ingin mencoba metode ini ada baiknya jika didampingi oleh orang yang ahli atau Anda harus melakukannya dengan sangat berhati-hati.
Untuk melakukan overclock kita bisa melakukannya melalui BIOS atau dari OS dengan memanfaatkan software overclock yang biasanya disertakan dalam paket driver. Ada dua komponen utama dari sistem yang bisa kita overclock, CPU dan VGA. Dan karena sekali lagi metode ini sedikit riskan, Saya ingatkan sebaiknya gunakan nilai penambahan terkecil saat melakukan overclock dan selalu periksa kesetabilan dan suhu sistem Anda setiap kali anda menaikkan kecepatan hardware Anda karena overclock akan membuat suhu pada sistem yang Anda jalankan meningkat dan terkadang membuat hardware Anda menjadi tidak stabil kinerjanya atau bahkan rusak karena overheat. Sekarang mari kita lihat pengaruh overclock pada performa sistem.
1. Overclock CPU
CPU saya awalnya memiliki kecepatan 3,0 GHz dan kemudian saya overclock hingga mencapai 3,5 GHz. Dari hasilnya Saya mendapatkan peningkatan sekitar 3-5% pada nilai benchmarks. Saat Saya mencoba untuk membuka dan menjalankan beberapa software peningkatan performa juga cukup terasa. Namun jika Anda mencoba memainkan game kelas berat, efeknya tidak akan terlalu terasa karena performa menjalankan game umumnya lebih bergantung pada kualitas graphics card.
2. Overclock VGA
Pada VGA umumnya ada tiga hal utama yang bisa Anda overclock yaitu core clock, shader clock dan memory clok, pada VGA onboard Anda juga bisa mengatur besarnya memory yang Anda alokasikan pada VGA Anda tapi Saya tidak melakukan tes pada bagian ini. Saya mencoba mengoverclock pada ketiganya dan hasilnya ternyata Saya mendapatkan peningkatan pada nilai benchmarks mencapai sekitar 10%.
Dari hasil tweak dan overclock yang Saya lakukan total ada kenaikan sekitar 13-16% pada hasil benchmark yang saya dapat, hasil mungkin akan sedikit bervariasi tergantung pada hardware dan nilai overclock yang dilakukan. Walau nilai ini tidak terlalu signifikan akan tetapi hal ini akan memberikan sistem kita performa yang lebih baik, beberapa game yang awalnya sedikit bermasalah dengan lag dan loading yang lama menjadi lebih ringan saat saya mainkan, dan semua ini bisa Saya dapatkan dengan gratis. Namun bagi Anda yang memiliki dana berlebih, Saya lebih menyarankan Anda untuk melakukan upgrade hardware Anda karena akan menghasilkan peningkatan nilai benchmark yang lebih signifikan, Saya sempat mencoba memasang VGA milik teman yang memorynya dua kali lebih besar dari VGA Saya dan nilai benchmark komputer saya naik sebesar 70%, keliatan banget kalau titik lemah komputer saya Ada di VGA
Punya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon