Sebuah biara umumnya dibangun di sebuah tempat terpencil yang jauh dari penduduk. Perlu sebuah usaha keras untuk mencapai biara tersebut, bahkan beberapa biara bisa dikatakan mustahil untuk didatangi. Hal ini biasanya dimaksudkan untuk menguji tekad orang-orang yang ingin menjadi pengikut biara tersebut. Selain itu hal ini untuk menjaga agar mereka bisa hidup dengan lebih tenang sehingga dappat menjadi lebih dekat dengan dewa.
Namun kini kebanyakan biara-biara ini telah menjadi sebuah situs wisata religi yang menakjubkan. Selain menawarkan sisi sejarah yang sangat hebat, biara-biara ini juga menawarkan sensasi luar biasa menakjubkan dari kemegahan bangunan dan keindahan pemandangan di sekitarnya.
Namun kini kebanyakan biara-biara ini telah menjadi sebuah situs wisata religi yang menakjubkan. Selain menawarkan sisi sejarah yang sangat hebat, biara-biara ini juga menawarkan sensasi luar biasa menakjubkan dari kemegahan bangunan dan keindahan pemandangan di sekitarnya.
Biara Taktshang,biara sarang harimau, adalah biara yang paling terkenal di Bhutan. Biara ini berdiri dengan kokoh di atas batu karang pada ketinggian 3,120 meter dari permukaan laut, atau sekitar 700 meter di atas Lembah Paro. Nama Taktshang yang berarti "Sarang Harimau", berasal dari sebuah legenda Padmasambhava yang terbang kesana dengan menumpang diatas punggung seekor harimau.
Kompleks biara meliputi tujuh buah biara yang semuanya bisa dikunjungi. Biara-biara ini sebenarnya pernah terbakar namun telah mengalami pemugaran. Biara ini hadir sebagai objek wisata yang sangat digemari karena panorama alamnya yang indah. Biara ini tak bisa ditempuh dengan kendaraan apapun. Pendakian menuju biara ini hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan keledai.
2. Biara Yumbulagang
Biara Yumbulagang adalah salah satu bangunan pertama yang dibangun di Tibet sekaligus juga merupakan istana pertama yang dibangun di negara ini. Meskipun bangunan berusia 2.000 tahun ini pernah dihancurkan selama Revolusi Kebudayaan, namun berhasil dibangun kembali pada 1980-an.
Pada dinding-dinding biara ini terdapat mural indah yang menceritakan sejarah awal Tibet. Biara ini dibangun untuk Nyatri Tsanpo, oleh Bon yang merupakan Raja Tibet pertama pada abad ke-2 SM. Kemudian bangunan ini menjadi istana musim panas Songtsan Gampo dan Putri Wencheng. Dalai Lama kelimalah yang kemudian merubahnya sebagai biara Kadamspa.
3. Biara Gregorio
Biara Gregoriou dibangun di lokasi yang indah di sisi barat daya Gunung Athos dan didedikasikan untuk menghormati Saint Nicholas. Biara didirikan pada abad ke-14. Ini menempati peringkat ketujuh belas dalam urutan hirarkis dua puluh biara Athonite. Biara ini dianggap sebagai salah satu biara yang paling terorganisasi. Dinding biara ini dihiasi pada tahun 1779 oleh para biarawan Gabriel dan Gregory dari Kastoria.
Perpustakaan yang ada di biara ini termasuk hanya memiliki sedikit koleksi karena telah dimusnahkan oleh serangan dan kebakaran selama Revolusi tahun 1821. Saat ini perpustakaan tersebut memiliki sekitar 297 manuskrip dan 4.500 buku.
Biara Meteora ( dalam bahasa Yunani berarti “melayang di udara” ) terdiri dari 6 bangunan kuil yang merupakan bangunan kuil terbesar dan kompleks kuil terpenting dari biara ortodok di Yunani, mungkin hanya kalah dari komleks biara di Gunung Athos. Keenam biara ini dibangun diatas batu pasir alam, yang merupakan contoh transformasi arsitektural untuk tempat pemulihan, meditasi, serta peribadahan.
Akses menuju biara ini awalnya sangat sulit dan memang sengaja dipersulit, untuk dapat menuju tempat ini di perlukan tali serta tangga-tangga panjang baik untuk mengangkat manusia dan barang. Namun saat ini, akses menuju biara ini lebih mudah karena telah di buat tangga-tangga dari bebatuan gunung yang telah di pahat.
Biara Ngaphechaung terletak di Danau Inle. Ini adalah biara kayu menawan yang dibangun di atas danau pada akhir tahun 1850-an. Selain karena koleksi Buddha, biara ini menarik untuk dikunjungi karena biarawan disana telah mengajarkan kucing yang hidup dengan mereka untuk melompat melalui lingkaran. Perjalanan selama 25 menit dengan perahu untuk mengunjungi dan biara kuno yang dibangun pada potongan-potongan besar dari kayu jati dengan arsitektur tradisional dan melihat kucing yang terkenal akan kemampuannya melompat melalui lingkaran.
Punya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon