Jangan tanyakan apa yang orang lain berikan padamu, tapi tanyakanlah apa yang telah kau berikan pada orang lain. Tergerak oleh pertanyaan tentang apa yang pernah mereka lakukan untuk sesamanya, sepasang suami-istri rela melepaskan jabatan mereka sebagai seorang eksekutif di beberapa perusahaan. Keduanya lalu fokus menggunakan waktunya untuk kerja sosial dan membantu setidaknya 30 juta anak yang membutuhkan.
Kay dan Harry Leibowitz adalah nama pasangan suami-istri yang mendedikasikan hidupnya demi membantu sesamanya tersebut. Kay jatuh cinta pada Harry saat ia menghadiri sebuah event di Ohio yang diadakan oleh World of Children, sebuah lembaga yang didirikan Harry pada 1996 untuk membantu anak-anak kurang mampu dengan berbagai permasalahannya seperti kelaparan ataupun pendidikan.
"Aku berada di sana melihat apa yang sudah dilakukan olehnya untuk anak-anak dan aku meneteskan air mata karenanya. Itulah hari di mana aku jatuh cinta pada Harry dan World of Children," ujar Kay dalam sebuah wawancara dengan Huffington Post. "Hal itu terjadi 14 tahun lalu dan kami sudah banyak melakukan misi bersama. Apa yang sudah kami lakukan adalah hal terbaik dalam hidup kami," tambahnya.
Demi fokus pada misi mereka untuk membantu anak-anak, Harry dan Kay sama-sama memutuskan meninggalkan pekerjaan kantoran mereka. Padahal saat itu keduanya sama-sama menduduki jabatan level eksekutif. Sebelum bergabung dengan World of Children, Kay menjabat sebagai senior retail executive untuk jaringan bisnis fashion ternama seperti Victoria's Secret dan Banana Republic. Sedangkan Harry, menduduki jabatan senior executive di perusahaan seperti Procter & Gamble dan Esmark.
Kepedulian Harry terhadap masalah sosial tumbuh karena ia dibesarkan dalam keadaan yang sulit. Dia besar di sebuah keluarga miskin di Coney Island pada masa Perang Dunia ke-2 berlangsung. Pada awal tahun 1950-an, dia harus sekolah sambil bekerja untuk membantu keluarganya. Mereka tinggal di sebuah rumah di mana hanya ada satu kamar mandi untuk sembilan keluarga.
Selama menjalani pekerjaannya di Procter & Gamble dan Esmakr, Harry mendapatkan kesempatan untuk berkeliling ke berbagai negara. Pada saat berkeliling dunia itulah dia melihat kenyataan pahit anak-anak di negara berkembang harus menjalani hidup yang lebih berat darinya dulu di waktu kecil. Hal ini membuatnya ingin melakukan sesuatu untuk menolong anak-anak tersebut. Tekad Harry semakin bertambah kuat setelah ia terserang kanker dan hampir kehilangan nyawanya.
Sang istri, Kay, juga telah mengenal isu kemiskinan sejak ia masih anak-anak. Ayahnya adalah seorang pilot Air Force, karena pekerjaan ayahnya tersebut, Kay dan keluarganya harus hidup berpindah-pindah sejak ia masih kecil. Di setiap tempat yang mereka tinggali, sang ibu lebih memilih untuk mencari tempat tinggal yang membaur dengan komunitas lokal. Berkat didikan sang ibu inilah dia paham benar bagaimana dia begitu beruntung dan banyak orang yang memiliki hidup lebih susah darinya.
Pengalaman dari masa lalu inilah yang kemudian mendorong suami-istri ini untuk terjun dan fokus dalam kegiatan sosial demi membantu sesama. Melalui World of Children Award, mereka memberikan penghargaan bagi orang-orang yang telah berjasa membantu anak-anak di berbagai negara. Mereka lalu memberikan dana untuk menunjang kegiatan yang dilakukan oleh para pejuang anak-anak tersebut. Kini World of Children Award telah diberikan kepada sekitar 95 orang dengan total dana yang disumbangkan mencapai US$ 5 Juta dan digunakan untuk membantu lebih dari 30 juta anak di sekitar 140 negara.
Punya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon