Seperti diberitakan Daily Mail, Andre Timberlake-Evans, kekasih Maria, didiagnosa oleh dokter mengidap kanker otak yang tak mungkin untuk disembuhkan. Dokter pun memvonis bahwa Andre hanya akan mampu bertahan hidup dalam waktu kurang dari satu tahun. Mendengar kabar tersebut Maria yang selama 12 tahun terakhir menjadi kekasih Andre bertekad untuk tetap melanjutkan rencana pernikahannya dengan Andre dan bahkan memajukan tanggal pernikahan mereka agar mereka bisa menikmati momen sebagai suami istri lebih lama.
Andre dan Maria awalnya akan melangsungkan pernikahan mereka tahun depan di pulau Sicily. Saat mendapat kabar mengenai kanker otak yang menyerang dirinya sebenarnya Andre ingin pernikahan mereka tetap dilaksanakan sesuai rencana yang telah mereka susun. "Konsultan pernikahan bertanya kepada kami apakah kami tetap berencana untuk menikah dan aku bilang, iya, tahun depan, tapi Maria langsung bilang, lakukan sekarang. Aku cukup merasa bingung dan Maria tampak menangis," cerita Andre.
Maria kemudian mempersiapkan segala hal yang dipersiapkan untuk menggelar upara pernikahannya dengan Andre. Hanya dalam waktu 2 minggu saja segala persiapan itu berhasil dituntaskannya. Akhirnya pasangan ini pun secara resmi menikah pada hari Jumat (4/10/2013) lalu di Hotel Hadley Park, Telford, Shropshire, Inggris. Pernikahan itu dihadiri oleh sekitar 70 orang yang terdiri dari keluarga dan teman dekat mereka. Acara pernikahan ini memang banyak dibantu oleh teman-teman dari kedua mempelai, bahkan Maria tampak cantik dengan gaun pengantin yang dipinjamkan oleh teman dekatnya.
Maria mengaku merasa sangat terbantu berkat sifat humanis dari orang-orang yang telah membantunya mempersiapkan pernikahan itu. Ia menjadi semakin bersemangat untuk menikah dengan Andre walaupun tahu kekasihnya itu tidak akan hidup untuk waktu yang lama. "Kami sangat bahagia melihat bagaimana keluarga, teman, konsumen bahkan orang yang benar-benar tak kami kenal, berbondong-bondong membantu kami," kata Maria, 31 tahun, yang bekerja di sebuah toko swalayan.
"Rasanya cukup aneh karena kami mendapatkan hari yang paling membahagiakan dalam hidup kami sementara di sisi lain, kami menyadari ada bom waktu di tubuhku. Ini seperti melihat adegan Titanic, dimana orang-orang tetap terus berpesta dan kapalnya perlahan tenggelam," ujar Andre, 39 tahun. "Kami hanya berusaha untuk melakukan hal-hal normal bersama. Aku tidak pernah memikirkan dia akan pergi. Aku pikir kami akan memiliki waktu lebih banyak dan kami akan menikmati setiap hari dari pernikahan kami sampai (kematian) itu tiba," ujar Maria.
Andre dan Maria awalnya akan melangsungkan pernikahan mereka tahun depan di pulau Sicily. Saat mendapat kabar mengenai kanker otak yang menyerang dirinya sebenarnya Andre ingin pernikahan mereka tetap dilaksanakan sesuai rencana yang telah mereka susun. "Konsultan pernikahan bertanya kepada kami apakah kami tetap berencana untuk menikah dan aku bilang, iya, tahun depan, tapi Maria langsung bilang, lakukan sekarang. Aku cukup merasa bingung dan Maria tampak menangis," cerita Andre.
Maria kemudian mempersiapkan segala hal yang dipersiapkan untuk menggelar upara pernikahannya dengan Andre. Hanya dalam waktu 2 minggu saja segala persiapan itu berhasil dituntaskannya. Akhirnya pasangan ini pun secara resmi menikah pada hari Jumat (4/10/2013) lalu di Hotel Hadley Park, Telford, Shropshire, Inggris. Pernikahan itu dihadiri oleh sekitar 70 orang yang terdiri dari keluarga dan teman dekat mereka. Acara pernikahan ini memang banyak dibantu oleh teman-teman dari kedua mempelai, bahkan Maria tampak cantik dengan gaun pengantin yang dipinjamkan oleh teman dekatnya.
Maria mengaku merasa sangat terbantu berkat sifat humanis dari orang-orang yang telah membantunya mempersiapkan pernikahan itu. Ia menjadi semakin bersemangat untuk menikah dengan Andre walaupun tahu kekasihnya itu tidak akan hidup untuk waktu yang lama. "Kami sangat bahagia melihat bagaimana keluarga, teman, konsumen bahkan orang yang benar-benar tak kami kenal, berbondong-bondong membantu kami," kata Maria, 31 tahun, yang bekerja di sebuah toko swalayan.
"Rasanya cukup aneh karena kami mendapatkan hari yang paling membahagiakan dalam hidup kami sementara di sisi lain, kami menyadari ada bom waktu di tubuhku. Ini seperti melihat adegan Titanic, dimana orang-orang tetap terus berpesta dan kapalnya perlahan tenggelam," ujar Andre, 39 tahun. "Kami hanya berusaha untuk melakukan hal-hal normal bersama. Aku tidak pernah memikirkan dia akan pergi. Aku pikir kami akan memiliki waktu lebih banyak dan kami akan menikmati setiap hari dari pernikahan kami sampai (kematian) itu tiba," ujar Maria.
Punya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon