Seorang bocah bernama Josh Hadfield harus menderita narkolepsi setelah menerima suntikan vaksin flu babi. Josh tidak bisa lagi beraktifitas secara normal karena ia bisa saja tertidur kapanpun dan dimanapun, bahkan ketika ia berjalan, makan atau berenang. Dalam sehari total Josh bisa tidur hingga 19 jam. Luar biasanya saat orang tua Josh meminta kompensasi yang seharusnya mereka terima, pemerintah Inggris menolak memberikannya karena menganggap kondisi Josh tidaklah parah.
Josh dulunya adalah seorang anak yang enerjik. Namun semua itu berubah setelah ia diberi suntikan vaksin setelah sang ibu diberi tahu bahwa Josh harus diberi vaksin karena ia rawan terkena virus H1N1 (flu babi). "Sebelum mendapat suntikan vaksin Josh adalah anak yang bersemangat, tapi dalam dua minggu setelah disuntik ia tampak semakin lelah dari hari ke hari, dan setelah tiga minggu ia bisa tertidur hingga 19 jam sehari. Ia bahkan harus berjuang keras untuk sekedar berjalan," ujar ibu Josh, Caroline
Josh didiagnosa mengalami narkolepsi akibat vaksin yang diterimanya. Narkolepsi sendiri adalah sebuah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya bisa tertidur dalam kondisi-kondisi yang tidak wajar. Penyebabnya adalah autoimun, keadaan dimana antibodi justru menyerang sel-sel yang sehat, yang dalam kasus nakolepsi sel antibodi tersebut menyerang area otak yang memproduksi zat kimia pengatur tidur.
Seperti diberitakan oleh Daily Mail, karena narkolepsi yang dideritanya Josh bisa tertidur hampir setiap lima menit sekali bahkan ketika ia sedang berjalan, makan, berenang atau melakukan aktifitas lainnya. Ia juga bisa saja terkena kejang-kejang jika dirinya tertawa. Akibatnya Josh kini sering merasa takut untuk keluar rumah karena khawatir dirinya akan tertidur atau menderita kejang-kejang sewaktu-waktu.
Melihat kondisi Josh, Caroline lalu mencoba meminta kompensasi kepada pemerintah Inggris. Di Inggris memang ada aturan yang menyatakan bahwa sebuah keluarga bisa mendapatkan kompensasi hingga 2 milliar rupiah jika ada anggota keluarganya mengalami cacat akibat pemberian vaksin. Hanya saja walau pemerintah Inggris sendiri mengakui bahwa penyakit yang dialami oleh Josh adalah sebagai akibat dari pemberian vaksin flu babi namun keluarga Josh tidak bisa menerima kompensasi.
Menurut pemerintah Inggris keadaan yang dialami Josh tidak masuk dalam kategori parah. Hal ini dikarenakan kerusakan yang dialami oleh Josh akibat pemberian vaksin belum mencapai 60%, nilai minimal agar kompensasi bisa diberikan. Menurut Caroline bahwa untuk mendapat kompensasi, seorang anak harus kehilangan penglihatan, pendengaran, dan anggota tubuh atau bisa dikatakan sudah tak bisa melakukan kegiatan apa-apa.
Dibeberapa negara pemberian suntikan vaksin terhadap anak-anak memang sangat tidak dianjurkan. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh UK Health Protection Agency diketahui bahwa pemberian suntikan vaksin terhadap anak-anak akan meningkatkan resiko sang anak terserang narkolepsi hingga 14 kali lebih besar.
Dibeberapa negara pemberian suntikan vaksin terhadap anak-anak memang sangat tidak dianjurkan. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh UK Health Protection Agency diketahui bahwa pemberian suntikan vaksin terhadap anak-anak akan meningkatkan resiko sang anak terserang narkolepsi hingga 14 kali lebih besar.
1 comments:
Alhamdulillah anak saya sehat TIDAK dengan vaksin, tapi dengan ASi dan Madu
BalasPunya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon