Tidak semua jenis video game yang beredar di dunia dapat dimainkan oleh anak-anak. Para orang tua umumnya akan melarang anak-anak untuk bermain game yang bergenre kekerasan karena ditakutkan akan memicu tindak bullying, pertengkaran, kriminal, hingga pembunuhan oleh anak yang memainkannya. Namun sebuah penelitian berhasil menepis anggapan ini. Game-game bergenre kekerasan ternyata tidak berbahaya bagi anak dan justru memberi dampak baik.
Seperti dilansir oleh Daily Mail, penelitian ini dilakukan oleh para ahli di Stetson University, Florida, terhadap 337 orang anak. Anak-anak tersebut berusia rata-rata 13 tahun dan kesemuanya menunjukan gejala terserang depresi. Tim peneliti yang dikepalai Dr Ferguson lalu membiarkan ke 337 anak tersebut untuk bermain game yang bergenre kekerasan dan melihat efek yang ditimbulkan oleh game tersebut.
Setelah diteliti, ternyata game bergenre kekerasan ini tidak membuat anak-anak yang mengalami gejala depresi tersebut mengalami perubahan sikap kearah yang lebih agresif. "Berdasarkan penelitian, tidak ada bukti kalau bermain video games berbau kekerasan membuat anak-anak tersebut ingin melakukan bullying," terang Dr Ferguson.
Malahan melalui penelitian ini terungkap bahwa memainkan game bergenre kekerasan membantu anak-anak yang mengalami gejala depresi ini untuk menekan kecenderungan untuk bersikap agresif dan perilaku bullying pada diri mereka. Game-game bergenre kekerasan ini disinyalir mampu membantu anak-anak tersebut melepaskan rasa depresi yang menimpa mereka. Temuan ini sendiri telah di laporkan dalam Springer's Journal of Youth and Adolescence.
Setelah diteliti, ternyata game bergenre kekerasan ini tidak membuat anak-anak yang mengalami gejala depresi tersebut mengalami perubahan sikap kearah yang lebih agresif. "Berdasarkan penelitian, tidak ada bukti kalau bermain video games berbau kekerasan membuat anak-anak tersebut ingin melakukan bullying," terang Dr Ferguson.
Malahan melalui penelitian ini terungkap bahwa memainkan game bergenre kekerasan membantu anak-anak yang mengalami gejala depresi ini untuk menekan kecenderungan untuk bersikap agresif dan perilaku bullying pada diri mereka. Game-game bergenre kekerasan ini disinyalir mampu membantu anak-anak tersebut melepaskan rasa depresi yang menimpa mereka. Temuan ini sendiri telah di laporkan dalam Springer's Journal of Youth and Adolescence.
1 comments:
Hmm .. Lumayan menarik untuk disimak dan perhatikan :-)
BalasPunya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon