Negara-Negara Dengan Umur Terpendek Di Dunia

Saat sebuah negara terbentuk, sebagai rakyatnya kita tentu berharap bahwa negara tersebut akan berumur panjang dan mampu mensejahterahkan seluruh penduduknya. Tapi ternyata tidak semua negara mampu memiliki umur yang panjang, bahkan ada negara yang telah dibubarkan bahkan sebelum 24 jam setelah menyatakan kemerdekaannya. Berikut ini adalah beberapa negara dengan umur terpendek, yang harus menghilang dari dunia dengan berbagai alasan.

1. Mining State of South Kasai

Mining State of South Kasai adalah sebuah negara yang dulunya berdiri di sekitar selatan negara Kongo, saat ini mereka telah kembali menjadi bagian dari Kongo. Negara ini didirikan karena adanya konflik antar etnis dan perebutan hak atas tambang berlian antara pemerintah pusat dan pemerintah di daerah tersebut. Mereka memutuskan memerdekakan diri hampir bersamaan dengan dekolonialisasi Belgian Congo, sebutan bagi negara Kongo dulu.

Awalnya pada tanggal 14 Juni 1960 daerah Kasai menyatakan kemerdekaannya dari Kongo dan menggunakan nama Federal State of South Kasai, barulah pada tanggal 8 Agustus 1960 mereka secara resmi menggunakan nama Mining State of South Kasai dan memilih Bakwanga (sekarang dikenal dengan nama Mbuji-Mayi) sebagai ibukotanya. Albert Kalonji ditunjuk sebagai presiden South Kasai dan Joseph Ngalula dipilih sebagai kepala pemerintahan.

Namun ternyata kemerdekaan ini tidak diakui oleh negara Kongo. Pemerintah Kongo pun segera mengirimkan tentara untuk mengatasi tindakan yang dianggap sebagai bentuk pemberontakan ini. Setelah berbulan-bulan melakukan penyrangan dan pembantaian terhadap warga sipil akhirnya pada tanggal 30 Desember 1961 negara ini secara resmi dinyatakan bubar dan kembali bergabung dengan Kongo.

2. Republic of Hatay

Republic of Hatay adalah sebuah kesatuan politik transisional yang kini bergabung dengan negara Turki. Daerah ini dulunya dikenal dengan Sanjak of Alexandretta dan merupakan kawasan yang menjadi bekas jajahan Perancis yang sempat bergabung dengan Suriah atas mandat dari Perancis dengan setatus sebagai sebuah daerah dengan otonomi khusus. Namun seiring dengan akan berakhirnya mandat dari Perancis kepada Suriah atas daerah ini pada 1935, mulai muncul berbagai organisasi dan institusi yang bermaksud menyatukan wilayah ini dengan Turki bukan Suriah, hal ini didasari karena kebanyakan masyarakatnya merupakan orang Turki.

Karena permasalahan ini sempat timbul konflik yang cukup panas antara negara Surian dan Turki. Hal ini kemudian memancing keikutsertaan dunia internasional untuk mencegah masalah ini semakin memanas dan menyebabkan terjadinya perang. Akhirnya diputuskan bahwa pada 1937 wilayah ini akan mendapatkan otonomi dari Suriah, tetapi masih akan berada dibawah Suriah secara diplomasi. Selain itu diputuskan bahwa Perancis dan Turki akan bertanggung jawab terhadap keamanan di daerah tersebut.

Setelah melalui sebuah proses pemungutan suara yang diawasi oleh Turki dan Perancis, daerah ini kemudian mengumumkan kemerdekaannya pada 7 September 1938 dengan nama Devleti Hatay atau Republic of Hatay. Secara perlahan negara ini kemudian mulai mengadopsi undang-undang dan mata uang Turki, sebelum akhirnya pada tanggal 29 Juni 1939 legislatif mereka mengumumkan akan menyatukan negara ini dengan Turki. Saat ini wilayah mereka telah bergabung dengan Turki dan menjadi Provinsi Hatay.

3. Neapolitan Republic

Neapolitan Republic adalah sebuah negara yang berdiri di sekitar kota Naples, Italia. Sejak tahun 1504 daerah ini merupakan bagian dari kerajaan Spanyol. Pada sekitar awal abad ke-17, keadaan di daerah ini mencapai suasana yang sangat genting. Mereka terkena dampak krisis ekonomi parah dan ditambah dengan sikap pemerintah, saat itu dipegang oleh Philip IV, yang tidak peduli akan penderitaan rakyatnya dan lebih memilih untuk mendukung aksi kerajaan Spanyol yang saat itu tengah giat berperang.

Keadaan ini tentu saja membuat rakyat menjadi geram, mereka pun lalu melakukan pemberontakan dengan dipimpin oleh Gennaro Annese, seorang bandit yang sangat membenci Philip. Pemberontakan ini sukses dan diproklamasikanlah berdirinya Neapolitan Republic pada 22 Oktober 1647. Untuk memperkuat pemerintahannya masyarakat Naples meminta dukungan kepada Perancis. Pemerintah Perancis lalu menunjuk Henry of Guise yang saat itu berada di Roma untuk menjadi pemimpin di Neapolitan Republic.

Namun sayangnya negara ini tidak bisa berlangsung lama, pada sekitar tanggal 5 April 1648, Henry mendapatkan tekanan untuk mundur dari para konselornya, yang telah bersekongkol dengan Philip. Mereka merencanakan sebuah serangan untuk mengembalikan kekuasaan di Naples kepada Spanyol. Dan tanpa perlawanan yang berarti akhirnya Neapolitan Republic berhasil ditaklukkan dan kekuasaan kembali dipegang oleh Philip.

4. Parthenopaean Republic

Parthenopaean Republic juga berdiri di Naples. Ceritanya bermula dari usaha Raja Ferdinand IV yang saat itu berkuasa di Naples untuk menyerang Roma pada tahun 1798 sebagai wujud penentangannya terhadap Perancis yang saat itu menguasai Roma. Namun usahanya gagal total dan ia kemudia melarikan diri ke Palermo. Sementara para lazzaroni, sebutan untuk rakyat kecil di Naples, memilih untuk tetap setia, para kaum bangsawan yang merasa ditelantarkan oleh Raja mereka memilih opsi untuk bergabung dengan Perancis demi menjamin keadaan agar tetap aman.

Ketika berita tentang penggabungan dengan Perancis sampai ke pada para lazzaroni, mereka memutuskan untuk memberontak. Dengan persenjataan seadanya mereka mencoba untuk melawan sehingga pecahlah perang saudara. Pihak pendukung republik yang dibantu Perancis akhirnya menang dan berhasil menguasai kota pada 20 Januari 1799. Pada tanggal 23 Januari mereka kemudian mendeklarasikan berdirinya Parthenopaean Republic.

Sementara itu pihak Palermo yang merasa tidak senang dengan berdirinya Parthenopaean Republic kemudian mengirimkan Fabrizio Ruffo untuk merebut kembali wilayah Naples. Pada tanggal 13 Juni 1939, Ruffo yang disokong oleh Rusia dan Turki mencapai Naples. Setelah sebuah pertempuran yang melelahkan mereka akhirnya berhasil masuk ke kota Naples dan kekuasaan pun dikembalikan kepada Raja Ferdinand IV.

5.  Juliana Republic

Juliana Republic dulu berdiri di Provinsi Santa Catarina, Brazil. Negara ini terbentuk sebagai efek Perang Farrapos yang melibatkan pemerintah Brazil melawan Pemberontak dari Riograndense Republic yang berbasis di Rio Grande de Soul, sebuah Provinsi lain di dekat Santa Catarina. Pada tahun 1839, Pemberontak Riograndense yang dibantu oleh tentara Italia yang dipimpin oleh Giuseppe Garibaldi, menyerang dan menguasai Santa Catarina. Pada tanggal 24 Juli 1839 mereka lalu memproklamasikan berdirinya Juliana Republic.

Setelah itu pasukan mereka lalu mulai mencoba menyerang daerah-daerah lain disekitarnya. Pemerintah Brazil yang merasa kedaulatannya diserang lalu memilih untuk melakukan serangan balasan. Akhirnya pada 15 November 1839 tentara Brazil berhasil merebut kembali wilayah Santa Catarina dan Juliana Republic secara resmi dinyatakan berakhir.

6. Empire of China

Empire of China adalah sebuah negara yang didirikan oleh Yuan Shikai sebagai upaya untuk mengembalikan China kedalam sistem monarki atau kerajaan. Yuan yang saat itu ditunjuk sebagai Presiden sementara Republik China mulai melakukan pergerakannya untuk mengembalikan China ke sistem kerajaan dengan memecat para pemimpin opsisi. Ia bahkan bekerjasama dengan negara-negara Eropa dan Jepang untuk memperkuat kedudukannya.

Pada sekitar bulan Agustus 1915 Ia memerintahkan untuk mulai menggalang dukungan untuk mengangkatnya sebagai Kaisar dan akhirnya pada 11 Desember 1915 Ia secara resmi terpilih sebagai Kaisar dan mengumumkan berdirinya Empire of China pada 12 Desember 1915. Namun ternyata keputusannya ini tidak didukung oleh rakyat. Satu persatu daerah menyatakan memberontak dan melawan Yuan. Pihak asing yang semula mendukungnya pun kemudian menarik dukungan mereka karena melihat kondisi Yuan yang semakin melemah. 

Pihak Jepang yang semula mendukung Yuan akhirnya malah kemudian berbalik mendukung kubu Republik. Yuan yang merasa posisinya kalah pada akhirnya harus mundur dari jabatannya sebagai Kaisar. Pada tanggal 22 Maret 1916 akhirnya secara resmi Empire of China dinyatakan berakhir dan China kembali ke sistem republik.

7.  Galician Soviet Socialist Republic

Berdirinya negara ini bermula dari perang antara Polandia dan Uni Soviet. Daerah Podolia yang berhasil diduduki oleh Uni Soviet kemudian di proklamasikan sebagai sebuah negara sendiri yang bernama Galician Soviet Socialist Republic pada 8 Juli 1920. Namun sayangnya pemerintahan yang dibentuk tidak mampu berjalan dengan baik dan akhirnya melalui Perjanjian Perdamaian Riga wilayahnya ini dikembalikan lagi ke Polandia pada tanggal 21 September 1920.

8. Labin Republic

Negara ini adalah sebuah negara kecil yang didirikan oleh para penambang di kota Labin pada tanggal 2 Maret 1921. Negara ini di bentuk sebagai wujud protes mereka atas rezim fasis yang saat itu berkuasa di Italia. Para penambang itu pun kemudian menguasai kota dan memproklamasikan kemerdekaannya. Sayangnya negara ini akhirnya harus berakhir setelah diambil alih kembali oleh tentara Italia pada 8 April 1921.

9. Bavarian Soviet Republic

Bavarian Soviet Republic, atau dikenal juga dengan nama Munich Soviet Republic, adalah sebuah negara yang berdiri sebagai bagian dari revolusi Jerman yang terjadi antara tahun 1918-1919. Negara ini dideklarasikan oleh USPD (Unabhängige Sozialdemokratische Partei Deutschlands), sebuah partai beraliran komunis yang berada di Jerman, pada tanggal 6 April 1919. Sayangnya pejabat negaranya tidak ditunjuk dengan bijak, selain itu mereka juga mengambil langkah yang terlalu berani yaitu secara langsung berkoalisi dengan Vladimir Lenin, pemimpin Uni Soviet, dan bahkan menuruti perintahnya untuk menjadikan Pangeran Gustav sebagai sandera.

Hal ini membuat pasukan yang masih loyal kepada Jerman, kaum komunis menyebut mereka White Guards of Capitalism, menjadi berang. Dengan kekuatan 9.000 orang tentara ditambah sekitar 30.000 orang Freikorps, sebutan untuk sukarelawan Jerman pada masa itu, mereka menyerang masuk ke kota Munich. Pada tanggal 3 Mei 1919 akhirnya negara ini berhasil di gulingkan dan sekitar 700 orang di eksekusi oleh Freikorps karena dianggap telah melakukan penghianatan.

10. Irish Republic

Irish Republic, sering juga disebut Republic of Connaught atau Republic of Connacht, adalah sebuah negara berumur pendek yang berdiri di Irlandia selama masa pemberontakan Irlandia pada tahun 1798. Negara ini mendapatkan dukungan dari French Revolutionary Army dan diproklamasikan pada tanggal 22 Agustus 1978 oleh Jendral Jean Humbert, seorang Jendral Perancis yang memimpin pasukan Prancis dan Irlandia menghadapi Inggris.

Negara ini diproklamasikan dengan nama Irish Republic. Pada tanggal 31 Agustus 1978, untuk menstabilkan pemerintahan Jendral Humbert kemudian memutuskan untuk membentuk Provinsi Connacht, dan karena ini adalah satu-satunya provinsi yang ada nama Connacht akhirnya dianggap sebagai nama dari negara ini hingga sekarang. Negara ini sendiri akhirnyadinyatakan bubar pada 8 september 1978, setelah pasukan mereka kalah telak dalam perang Ballinamuck.

11. Carpatho-Ukraine

Negara ini adalah negara yang paling pendek umurnya di dunia. Ia berdiri tidak lebih dari 24 jam saja. Wilayah mereka dulunya adalah sebuah daerah otonom bernama Carpathian Ruthenia yang berada di Cekoslowakia. Setelah pemerintahan Cekoslowakia goyah akibat kekalahan dari Jerman dan terpaksa menyerahkan daerah Sudetenland kepada Jerman sebagai bagian dari Perjanjian Munich, banyak daerah-daerah di Cekolslowakia yang kemudian ingin memerdekakan diri.

Setelah Slovakia memerdekakan diri pada tanggal 14 Maret 1939, Carpathian Ruthenia juga ikut memproklamasikan kemerdekaan merka dan mendirikan sebuah negara bernama Carpatho-Ukraine pada 15 Maret 1939. Sayangnya aksi ini justru menjadi bumerang bagi mereka. Pernyataan kemerdekaan ini seharusnya menjadi tanda bagi tentara Ceko untuk pergi dari wilayah Carpatho-Ukraine, tapi mereka menolak dan malah menyerang kota Mukačevo. Hal ini kemudian menjadi alasan bagi Hungaria untuk menyerang Carpatho-Ukraine. Setelah bertempur semalaman akhirnya tentara hungaria berhasil menduduki Carpatho-Ukraine pada 16 Maret 1939, dan memasukan bekas area negara ini kedalam wilayah negara Hungaria.