Kea, Beo Pembunuh Yang Sangat Cerdik

Kita semua mengenal beo sebagai salah satu jenis burung yang begitu indah dan jinak. Hewan cerdas ini umumnya memakan buah dan biji-bijian. Namun ternyata tidak semua keluarga beo memiliki perilaku yang jinak, ada salah satu jenis beo yang justru berkembang menjadi mesin pembunuh yang sangat menakutkan. Jenis beo yang biasa disebut Kea ini bahkan mampu membunuh seekor domba untuk dijadikan makanannya.

Nestor notabilis, nama latin untuk Kea, adalah salah satu jenis beo yang dapat kita jumpai di daerah pegunungan di South Island, Selandia Baru. Karena daerah hidupnya yang keras dan sulit untuk menemukan biji-bijian sebagai makanan, untuk menjaga kelangsungan hidupnya burung ini berevolusi menjadi beo pembunuh. Selain memakan beberapa jenis tanaman, Kea balajar memakan berbagai jenis hewan yang bisa di jumpainya seperti larva kumbang, burung-burung kecil serta mamalia seperti kelinci dan domba. Bahkan kini burung ini juga mulai memakan berbagai jenis makanan manusia seperti mentega, roti dan pasta.

Pada dasarnya hewan ini memang tidak membunuh langsung seekor domba dan memakan. Mereka  hanya memanfaatkan kuku-kuku tajam dan kecepatan serta kekuatan terbang mereka untuk mencabik daging dari seekor domba, Kea umumnya berbobot sekitar 1kg dengan bentang sayap mencapai 1.2m. Mereka hanya mengambil sedikit kulit dan daging domba untuk makanannya dan membiarkan si domba yang terluka untuk pergi. Namun karena luka yang dideritanya umumnya domba-domba itu lalu akan mati.

Selain karena makanannya yang unik, burung ini juga terkenal memiliki sifat sangat ingin tahu dan pandai, menurut para ahli ini adalah spesies beo terpandai di dunia. Merka mampu membongkar bebatuan dan mencari berbagai cara untuk menemukan makanan yang tersembunyi. Sayangnya keberadaan Kea sering menimbulkan masalah dan konflik dengan manusia. Karena keberadaannya yang dilindungi dan tidak boleh dibunuh, dahulu para peternak mengusir Kea dengan cara menembakan senjata ke udara hanya untuk menakuti Kea agar pergi. Tapi kini cara ini tak lagi berhasil, burung-burung ini entah bagaimana telah belajar bahwa tembakan itu hanyalah tembakan palsu. Kea juga terkadang ditemukan masuk ke daerah perkotaan dan merusak lampu serta kaca mobil.