Cerita Bak Dongeng Pasca Sunami Jepang

Ditulis oleh pada Sunday, April 14, 2013 - 14:44 dengan tidak ada komentar

Nana Carat Dan Zenemon Yamazaki, Cerita Bak Dongeng Pasca Sunami Jepang
Kita tentu masih ingat kejadian gempa besar dan sunami yang menghantam Jepang pada sekitar 2011 lalu. Bencana alam yang disebut sebagai salah satu gempa terbesar di Jepang ini telaha merenggut banyak korban, baik korban jiwa dan juga harta benda. Tapi ternyata ada sebuah kisah bak dongeng yang terjadi pasca sunami tersebut. Layaknya kisah dongeng "Warashibe choja" (jerami jutawan), sebuah band rock asal Jepang bernama Nana Carat mampu menyumbangkan sebuah kapal pemancing berharga milyaran yen dengan bermodalkan sebuah CD.

Daerah Otsuchi di perfektur Iwate, Jepang, merupakan salah satu daerah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat sunami Jepang pada 2011 lalu. Banyak rumah yang hancur tersapu sunami, bahkal kapal-kapal milik para nelayan pun ikut rusak. Hal ini membuat penderitaan warga dikawasan ini semakin parah karena mereka tidak bisa pergi melaut untuk mencari nafkah.

Mengetahu masalah ini, sang vokalis, Asami, kemudian memiliki ide untuk meniru kisah dalam dongeng Warashibe choja untuk memberikan sebuah kapal pemancingan bagi masyarakat di sana. Dalam dongeng itu dikisahkan tentang seorang pria yang menukarkan jeraminya dengan berbagai barang hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah rumah yang besar. Asami pun lalu memulai proyeknya untuk menukarkan sebuah CD milik bandnya dengan sebuah kapal pemancingan.

Melaui internet, CD itu kemudian ditukar dengan sebuah komputer bekas, lalu komputer itu ditukar dengan sebuah liontin berlian dan terus ditukarkan dengan beberapa barang lain sampai kemudian ada sesorang yang menawarkan kapalnya. Menurut Kazuaki Takama, yang merupaka pemilik kapal, Ia akan senang sekali jika kapal miliknya ternyata mampu berguna bagi orang lain.

Setelah mendapatkan kapal tersebut merka lalu mulai mencari siapa kira-kira yang pantas menerimanya. Kemudian mereka memutuskan untuk memenuhi permintaan dari Yosiki, cucu dari seorang nelayan yang kehilangan kapalnya. Yosiki bercerita bahwa kakeknya yang bernama Zenemon Yamazaki baru saja membeli kapal tepat pada hari saat gempa itu terjadi, dan kapal itu telah hancur sejam kemudian. Ia ingin sekali memberikan kakeknya sebuah kapal karena kakeknya telah menjadi nelayan sejak muda.

Ketiga personel Nana Carat yaitu Asami, Tetsuya dan Una kemudian berangkat menggunakan kapal itu untuk menyerahkannya kepada sang pemilik baru. Mereka harus menghabiskan waktu selama sekitar 4 hari dan menghadapi badai untuk sampai ke sana. Saat mereka singgah sejenak di Onahama di perfektur Fukushima, mereka disambut bak seorang pahlawan. Begitu pun saat mereka sampai di Otsuchi, sang kakek dan warga desa lainnya begitu bersemangat menyambut kedatangan mereka. Para personel Nana Carat sendiri mengaku merasa sangat senang melihat keceriaan di wajah penduduk, walau mereka harus menempuh perjalanan yang melelahkan untuk sampai di sana.
Bagikan Artikel Ini :

Punya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon

Follow Bee Inspired Di Twitter
Like Bee Inspired Di Facebook
 
Home | Privacy Policy | Disclaimer | Contact | Feeds (Atom)
Copyright © 2013. Bee Inspired - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger