Para peneliti bidang bionanotechnology di Universitas Catenbury New Zealand, sedang mengembangkan sebuah sensor dari mata ikan. Sensor ini berfungsi untuk menganalisa masalah kesehatan pada manusia sehingga dapat ditangani dari awal sebelum memburuk keadaannya. Dari penelitian ini diharapkan mampu dibuat sebuah sensor berharga murah yang akan sangat bermanfaat bagi manusia.
"Segala studi struktur biologis yang telah kita temukan di alam dapat membawa kita kepada sebuah metode alternatif untuk mengembangkan biosensor atau perangkat analisis berbahan serat nano hijau yang dapat digunakan untuk mendeteksi kadar gula penderita diabetes, laktosa (untuk orang-orang yang tidak toleran terhadap susu) dan indikasi awal dari sebuah penyakit seperti kanker." kata Dr. Luigi Sasso, salah satu
Penelitian ini memanfaatkan bagian kepala ikan, yang pada umumnya tidak bermanfaat dan hanya akan berakhir di tempat sampah. Ia kemudia memisahkan protein nano dari bagian mata ikan tersebut, metode ini telah membawa kita selangkah lebih maju dalam memecahkan berbagai jenis penyakit yang ada di masyarakat. Penelitian ini menggunakan dana awal sebesar 1 juta dollar amerika dan diharapkan mampu memproduksi serat fiber 10 ribu kali lebih tipis dari sehelai rambut.
Universitas Catenbury sendiri merupakansatu-satunya tempat di dunia yang mampu memproduksi serat protein nano dalam jumlah besar. Jika penelitian ini berhasil maka kita akan bisa membeli alat cek kesehatan dengan harga murah di apotek, memeriksa kesehatan kita dan kemudian membuat alat itu di tempat sampah untuk di daur ulang.
2 comments
terimakasih infonya
Balaskunjungi juga..
http://satriamanagement88.blogspot.com/#
insyaallah, d tunggu aja kunjungan baliknya
BalasPunya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon