Misteri Asal Batu Stonehenge Akhirnya Terungkap

Ditulis oleh pada Wednesday, February 26, 2014 - 06:46 dengan tidak ada komentar

Misteri Asal Batu Stonehenge Akhirnya Terungkap
Stonehenge merupakan sebuah bangunan batu besar dari zaman Neolitik yang berada di Wiltshire, Inggris. Keeberadaan bangun ini masih menyimpan sejumlah misteri yang sulit untuk terungkap. Salah satu teka-teki terbesar dari Stoneage yang berusaha diungkap oleh para peneliti adalah bagaimana orang-orang zaman dulu, tanpa adanya teknologi canggih, dapat membangun jajaran batu raksasa tersebut. Belum lama ini, peneliti berhasil mengungkap tempat yang menjadi asal sebagian besar batu Stonehenge. Mereka percaya batu-batu itu berasal dari suatu daerah yang baru ditemukan di satu bukit di Wales bernama Preseli Hills.

Menurut para peneliti, kesimpulan ini berdasarkan pada komposisi kimia yang ada dalam batu Bluestones, sebutan untuk Stonehenge yang lebih kecil. Sejak tahun 1923 para ilmuwan sebenarnya telah mengetahui bahwa Bluestones berasal dari Preseli Hills. Namun mereka belum bisa menentukan di mana lokasi pastinya. Penelitian lebih lanjut pada awal 1990-an kemudian mencoba untuk menemukan lokasi spesifik asal batu stonehenge itu. Mereka mencocokkan kandungan kimia bluestone dengan batu-batu yang ada di situs yang diusulkan.

Awalnya dugaan jatuh pada beberapa nama situs seperti Carn Mein dan Carn Alw, namun studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science telah menunjukkan bahwa situs-situs yang disebutkan di atas kemungkinan bukanlah sumber batu Stonehenge yang akurat. "Penelitian sebelumnya menunjuk Carn Mein dan Carn Alw sebagai sumbernya. Ketika kami melihat lagi kami menyadari gambaran rhyolites dari Carn Alw dan batu yang ada di Stonehenge tidak terlihat mirip sama sekali," kata Dr Richard Bevins, pemimpin penelitian dari Museum Nasional Wales, seperti yang dilansir Daily Mail.

Menurut Belvin, untuk memperkuat hasil tersebut mereka juga bertanya kepada masyarakat tanpa latar belakang geologi mengenai kemiripan batu di kedua situs tersebut. Ternyata masyarakat awam pun dapat melihat bahwa kedua batu tersebut terlihat berbeda. "Kami bertanya pada orang-orang: apakah A terlihat seperti B? dan semua mengatakan tidak. Ini mengejutkan karena ini belum dipertanyakan sejak (Corn Mein dan Carn Alw) dipublikasi pada tahun 1923," lanjut Bevins.

Bevins dan timnya menemukan bahwa setidaknya sekitar 55 persen dari Bluestones di Stonehenge berasal dari sebuah lokasi yang dikenal sebagai Carn Goedog. Situs baru ini terletak 3 km lebih jauh ke utara dari lokasi Carn Mein dan Carn Alw, dan sekitar 225 km dari Stonehenge sendiri. Kandungan kimia bluestones lainnya juga menunjukkan berasal dari Craig Rhos-y-felin, Wales.

Namun penemuan mengenai asal muasal batu Bluestones ini kini justru mengundang sebuah pertanyaan lain mengenai bagaimana batu-batu itu dibawa dari Wales ke tempatnya sekarang. Penemuan ini sekaligus berusaha menepis penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa batu Stonehenge diangkut menggunakan rakit melalui Kanal Bristol. "Jika Carn Goedog dan Craig Rhos-y-felin adalah asal bluestones sebenarnya, maka itu mempertanyakan kebenaran yang mengatakan bahwa batu-batu itu yang diangkut dengan rakit menuruni Kanal Bristol. Karena kedua situs ini berada di sisi utara Preseli Hills," ungkap Bevins.

Menurut Bevins, lebih mungkin bahwa batu-batu itu diseret menanjak bukit, melewati puncaknya, dan menuruninya kembali sebelum akhirnya sampai ke kanal. Yang menurut Bevins itu adalah hal yang tidak mungkin. Meski masih belum bisa memecahkan misteri pengangkutan batu-batu tersebut, penemuan tentang asal usul bluestones diharapkan dapat membantu arkeolog untuk mengungkap misteri lainnya, seperti cara batu-batu raksasa tersebut bisa sampai ke Stonehenge. Ada sekitar 80 bluestones yang masing-masing beratnya dapat mencapai 3 ton dan diangkut sejauh 250 km dari barat daya Wales ke Wiltshire tapi mereka mengaku masih belum tahu bagaimana batu-batu itu diangkut.

"Pertanyaannya adalah bagaimana batu-batu itu dipindahkan dan kenapa. Kami mencoba untuk menemukan sumber dari batu Stonehenge sehingga para arkeolog dapat menggali situsnya agar mereka dapat menemukan bukti dari orang yang bekerja di sumber batu tersebut," simpul Belvins.
Bagikan Artikel Ini :

Punya tanggapan atas artikel ini? Silahkan sampaikan pemikiran Anda melalui kotak komentar yang tersedia. Terimakasih atas komentar yang anda berikan dan mohon maaf jika ada komentar yang tidak saya balas.
Read MeEmoticon

Follow Bee Inspired Di Twitter
Like Bee Inspired Di Facebook
 
Home | Privacy Policy | Disclaimer | Contact | Feeds (Atom)
Copyright © 2013. Bee Inspired - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger